Selasa, 29 November 2016

Cerpen : Romelord and Jurea

ROMELORD and JUREA


Author : Shin Yoon Ah
Genre : Sad Romance, Happy Ending

“Hai. Apa aku mengganggumu?” Lorde duduk di sebelah gadis cantik yang sedang membaca sebuah buku di bangku taman.
“Aku berharap kau memang menggangguku.” Rea tersenyum manis.
“Baiklah kalau kau menginginkannya.” Lorde mulai menggelitiki Rea dan membuat Rea melepas bukunya.
Sekedar memulai kisah, Reanita Denni Risabel gadis kelas XII SMA yang berasal dari sebuah keluarga yang sangat kaya dan berkuasa atas sebuah perusahaan yang sama besarnya dengan perusahaan milik keluarga Thompson yang memiliki penerus bernama Lorde Jhonatan Thompson. Dari zaman pertama dibangun dua perusahaan raksasa ini, mereka sama sekali tidak bisa bekerja sama.
Denni Exclusive adalah sebuah perusahaan di bidang real estate yang bukan hanya untuk kalangan atas tapi bahkan kalangan yang mendiami langit. Denni Family terdiri dari Rea, Mr.Denni, Mrs.Denni, dan El Denni Kristina, adik Rea. Gadis cantik yang selalu merasa iri kepada Rea. Rea adalah pewaris utama Denni Exclusive, jadi Rea mendapat perhatian khusus dari Mr.Denni. Selain itu Rea cerdas dan cantik alami, wajar jika ia juga mendapat perhatian spesial dari Mrs.Denni. Namun Rea menginginkan yang berbeda. Ia ingin bisa berteman dengan Lorde tanpa larangan dari keluarganya.
Sedangkan kerajaan kedua adalah Thompson’s Commodity. Berada di bidang yang sama di tempat yang tak jauh berjarak membuat perusahaan ini menjadi musuh besar Denni Exclusive. Mr.Thompson dan Mrs.Tera hanya memiliki putra tunggal berusia 17 tahun berada di bangku kelas XII SMA yang sama dengan Rea. Tapi berbeda dari Rea yang menjalin hubungan secara diam-diam, keluarga Thompson mengijinkan Lorde menjalin hubungan dengan siapapun termasuk musuh perusahaan. Mereka berpikir masalah pertemanan Lorde tidak ada hubungannya dengan bisnis keluarga.
Ada saat dimana Rea tidak bisa mengerjakan tugas sekolahnya. Saat itu ia akan melarikan diri ke rumah Lorde. Seperti siang ini saat pulang sekolah, Rea telah duduk manis di salah satu sisi meja di kamar Lorde untuk mengerjakan tugas bersama.
“Bisa kau membantuku dengan vektor ini?” Rea mengarahkan bukunya pada Lorde.
“Aku sudah berulang kali mengajarkannya padamu. Kapan kau akan paham? Apa kau bodoh?” Lorde mencubit pipi Rea.
“Berhenti melakukannya. Kau membuat kecantikanku memudar.”
“Iya kah? Aku akan membuatmu lebih cantik.” Lorde mencubiti pipi Rea dan mengacak-acak rambutnya.
“Lorde, berhenti melakukan itu. Kau akan melukai Rea.” Mrs.Tera memasuki ruangan membawa minuman dingin dan beberapa camilan sebagai teman belajar mereka. Setelah menaruh nampan tersebut ia meninggalkan mereka.
Setelah Mrs.Tera pergi, Lorde kembali melakukan tingkah jahilnya pada Rea. Tingkah mereka terhenti ketika mendengar lagu ‘Sing For You – EXO’ yang terdengar dari ponsel Rea. Terlihat sebuah tulisan yang membuat mereka berdua diam. Mama. Rea mengangkat panggilan itu dan menoleh ke arah Lorde.
“Antar aku pulang.” Rea berkata singkat sambil tersenyum kaku.
Sampai di kediaman keluarga Denni. Mrs.Denni tidak mengetahui darimana Rea pergi. Karena Rea diturunkan Lorde 3 blok dari rumah Rea. Kemudian Rea menaiki taksi langganannya dari sana. Namun ketika Rea memasuki kamar dan melepas sepatunya, seorang gadis yang terlihat 1 tahun lebih muda darinya memasuki kamar yang sama. Kristina.
“Hai Nona Reanita Thompson.” Sindir Kristina.
“Apa maumu Kris?” Rea tidak menggubris ejekan adiknya.
“Aku tau kau baru pulang dari rumah Lorde. Apa kau tau aku menginginkan banyak hal darimu? Termasuk Lorde.” Kris duduk di sebelah Rea.
“Ayolah, Kris. Kau bisa memilikinya sebagai kekasihmu. Tapi jangan rebut dia sebagai sahabatku.” Rea tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya.
“Tapi Lorde menyukaimu, bodoh” Kris merutuk dalam hati.
Kejadian seperti itu terus berulang bahkan sampai mereka lulus SMA dan ketiga anak ini berada di universitas yang sama pula. 2 tahun telah berlalu namun keluarga Denni tetap tidak mengijinkan hubungan Rea dan Lorde. Tapi hubungan sembunyi-sembunyi ini memunculkan getaran di hati mereka. Namun getaran itu masih tersimpan rapat di hati mereka. Hingga Lorde sudah tak sanggup lagi menahannya.
“Rea, harusnya kau paham apa yang aku rasakan. Kita telah bersama lebih dari 5 tahun dengan cara yang ekstrim. Jadi aku akan ke pokok masalah saja. Aku…” Lorde tidak tau harus berkata apa. Dan Rea sendiri merasa galau. Ia berpikir apa yang akan diucapkan Lorde.
“Aku menyukaimu.” Rea membuka mulutnya karena tidak sabar.
“Aku juga. Haruskah kita menjalin hubungan lebih dari ini?” Lorde melengkapi.
“Sepertinya iya.” Rea tersipu.
Hubungan mereka terus berlanjut dan semakin dalam. Rea lebih sering meninggalkan rumah tanpa bodyguard dengan alasan repot dan sebagainya. Orang tuanya tidak pernah melarangnya. Asalkan Rea mau menghadiri pertemuan pemegang saham bersama Mr.Denni. Dan menghadiri yoga dengan Mrs.Denni. Namun Kris yang pada dasarnya cerdik dan memiliki insting tajam merasakan kejanggalan. Ia menyelidiki kemana kakak perempuannya pergi hampir setiap hari. Ia menemukan sesuatu yang amat mengejutkan dan menyakiti hatinya. Lorde dan Rea berpacaran di belakangnya.
“Dasar wanita jalang. Lupakah kau apa katamu bertahun-tahun lalu?” Kris benar-benar merasa marah. Rasa cintanya telah berubah menjadi benci. Ia berniat tidak akan membantu Rea melarikan diri lagi.
Malam itu tanggal 14 Februari. Kebiasaan bagi para remaja yang telah berpacaran, tanggal ini disebut hari kasih sayang. Malam ini Rea berencana akan melarikan diri untuk bertemu dengan Lorde.
“Mama, aku ingin pergi bersama temanku.” Rea membujuk Mamanya.
“Ini hari kasih sayang. Apakah kau sudah memiliki kekasih? Siapa lelaki beruntung itu? Apakah Mama mengenal keluarganya? Sederajatkah dengan kita?”
“Apa yang Mama katakan? Aku belum memiliki kekasih. Apalagi jika Mama memberikan syarat sebanyak itu. Tidak akan ada yang mau menikahiku.”
“Kalau memang tak ada menikahlah denganku.” Kris merebahkan diri dengan kaki dinaikkan ke pegangan kursi di sofa dekat Mamanya.
“Kris, duduklah yang sopan. Mama tidak pernah mengajarkan hal itu padamu. Kau seorang gadis. Bersikaplah lemah lembut.” Mama memarahi Kris. Dan Kris membenahi posisi duduknya.
“Jika kau benar-benar ingin pergi, pergilah bersama Kris.” Mrs.Denni membuat keputusan. Rea terkejut dan menoleh ke arah Kris untuk meminta bantuan.
“Aku ada acara sendiri, Ma. Aku tak ingin malam liburku terjebak dengan Rea.” Kris berakting membantu Rea. Padahal sebenarnya ia ingin menjebak Rea.
Jadilah malam itu Rea pergi hanya berdua dengan Lorde seperti pasangan-pasangan lainnya. Mereka membaur dengan pasangan lain agar tidak ada yang mengenali. Namun berada di keramaian membuat mereka tidak bisa bicara dengan tenang. Lorde menarik Rea memasuki mobil dan membawa Rea ke sebuah tempat yang cukup terkenal di kota mereka tinggal. Setelah memesan sebuah pendopo kecil dari bambu di atas sebuah kolam ikan, mereka pergi ke pendopo yang ditunjukan pelayan, yang katanya memiliki pemandangan yang sangat indah di malam hari.
Benar saja. Pemandangan lampu pedesaaan sungguh sangat romantis. Di bawah mereka juga ditebar lilin-lilin yang sedikit bergoyang karena dipermainkan ikan dibawahnya. Suasana itu sungguh sangat menakjubkan dan membuat keduanya terhipnotis dan tidak mengatakan apapun. Namun keduanya dikejutkan oleh suara langkah beberapa pasang kaki di belakang mereka. Dua orang memakai jas hitam rapi, terlihat seperti… bodyguard.
“Nona Reanita, kami harus membawa anda pulang atas perintah Tuan Denni. Nona Kristina menunggu anda di mobil.” Orang itu menarik lengan Rea. Namun dihentikan oleh Lorde.
“Maafkan kami Nona. Kami hanya menjalankan tugas. Nona Kristina memerintahkan kami membawa anda pulang dengan cara apapun atau Tuan Denni akan marah.” Mereka berdua membungkuk kearah Rea dan memukul Lorde secara bersamaan. Rea ingin membantu namun Lorde memberi isyarat untuk lari. Tanpa berpikir panjang Rea berlari secepat yang ia bisa. Ia berhenti tepat di atas sebuah tebing. Di bawahnya terhampar pasir pantai yang ia yakini cukup padat di bawahnya. Ia berniat berlari kearah lain. Saat ia berbalik arah, seorang gadis yang sangat familiar keluar dari balik kegelapan bersama dua bodyguard di belakangnya.
“Kris? Kau penghianat.” Rea membentak Kris.
“Bukankah kau yang memulai? Perkataanmu dulu, apa kau lupa? Tentang aku boleh mengambil Lorde kapanpun aku mau? Kau bilang kalian hanya bersahabat. Lupa Nona?” Perlahan Kris mendekat.
“Jangan mendekat! Aku tak ingin pulang bersamamu.” Rea mundur beberapa centimeter mendekati jurang.
“Kau menyukai Lorde. Tetapi kenapa kau menyuruh mereka memukulinya? Apa kau gila? Kau ingin ia mati?” Rea mulai menitikkan air mata antara takut, khawatir, dan kecewa.
“Sebenarnya tidak…” Kris berhenti sejenak. “Aku ingin membunuh kalian berdua. Bawa Rea pulang.” Kris memerintahkan bodyguardnya. Refleks Rea mundur dan terjatuh dari tebing. Kedua bodyguard Kris kaget dan mundur beberapa langkah. Namun Kris malah tersenyum.
“Tugas kita selesai teman-teman.” Kris dan kedua temannya tersenyum puas. Kris merekayasa cerita seolah-olah Rea menghempaskan tubuhnya sendiri. Dengan begitu Kris lepas dari kesalahan dan menjadi pewaris tunggal Denni Exclusive.
Diluar dugaan malam itu Rea tidak mati. Saat ia terjatuh Lorde sudah di bawah untuk antisipasi hal tersebut. Dengan kekuatan dan kecerdasannya Lorde berhasil menangkap Rea. Oleh sebab itu mayat Rea tidak pernah ditemukan. Sehingga polisi menyimpulkan bahwa mayatnya terbawa ombak saat badai terjadi pada pagi hari. Pengiriman arwah Rea dilakukan di pagi itu juga di rumah duka. 2 hari kemudian Kris diangkat sebagai Presdir Denni Exclusive menggantikan Mr.Denni yang masih dirundung kesedihan. Di tengah kesedihannya selalu saja ia berkata, “Kalau kau ingin menikahinya, aku pasti mengijinkan walaupun terpaksa. Tetapi kenapa kau pergi meninggalkan kami?” hal itu membuat Kris muak.
Seminggu kemudian tersiar kabar bahwa pewaris Thompson’s Commodity akan menikah. Benar saja, 1 bulan kemudian pernikahan yang sangat mewah digelar di sebuah hotel berbintang 5. Mr.Denni sebenarnya diundang untuk datang. Tapi karena hubungan kedua keluarga mereka yang kurang baik maka Mr. Denni memberikan undangan itu kepada Kris. Kris memang ingin melihat siapa gadis sial itu. Bisa-bisanya Lorde menikah dengan wanita lain setelah 1 bulan yang lalu belum jadi dibunuh. Seharusnya Lorde menikahi Kris sebagai ucapan terimakasihnya. Itu yang dipikirkan Kris.
Kris sengaja datang agak terlambat karena tak ingin berada terlalu lama disana. Ketika ia memasuki ruang pesta ia sangat terkejut dengan tulisan di atas panggung resepsi ‘WELCOME TO LOREA PARTY’. Lorea? Lorde dan Rea? Mana mungkin? Kris menyelip di antara keramaian pesta untuk melihat siapa pengantin wanitanya. Seorang gadis dengan rambut pirang panjang memakai gaun putih dan memegang bunga berwarna pink, merah, dan biru. Rea. Seketika itu badannya kehilangan tenaga.
“Apa maksudmu Rea belum mati? Kita melihatnya jatuh dari jurang itu. Kau juga lihat kan, Brian?” Roy, sahabat Kris memandang heran kearah Kris.
“Aku juga tidak tau. Maka dari itu aku memanggil kalian.” Kris terlihat panik.
“Kau kan sudah diangkat sebagai presdir. Apa gunanya lagi takut? ” Brian menimpali.
“Aku hanya diangkat sementara. Jika Papa tau Rea masih hidup ia akan menjadikannya pewaris dan melengserkanku. Apalagi Papa sudah merestui mereka setelah kematian yang ternyata palsu itu.” Kedua pria di dekat Kris berpandangan setelah mendengar penjelasan Kris.
“Hanya ada satu cara.” Brian membuka mulut.
“Menyingkirkannya.” Roy  melengkapi.
Malam itu Kristina sudah menyiapkan semuanya. Rencana yang cemerlang dan pisau dapur yang telah diasah. Malam itu juga ia berhasil menjalankan misinya. Dan ketika pagi tiba ia telah terbaring di kasur rumah sakit menikmati acara televisi dan sepiring buah yang telah dipotong. Beberapa saat kemudian seorang lelaki dengan jas hitam membawa sebuah koper memasuki ruangan tempat Kris beristirahat.
“Nona, saya turut berduka atas apa yang terjadi. Apa anda sudah lebih baik?” lelaki tersebut sangat sopan. Ia duduk di kursi sebelah pembaringan Kris.
 “Seperti yang kau lihat, Sekretaris Jung.” Ekspresi wajah Kris berubah suram setelah mendengar perkataan pria itu.
“Maafkan saya mengganggu Nona di saat seperti ini. Saya membawa surat dari Tuan Denni untuk anda. Surat ini menginginkan anda meneruskan Denni Exclusive. Apakah anda bersedia Nona? Bisa anda lihat, ini tanda tangan dan stempel resmi dari Tuan Denni.” Sekretaris Jung menunjukan kertas itu kepada Kris.
“Kalau memang itu kehendak Papa, baiklah.” Setelah mendapat pernyataan itu Sekretaris Jung berpamitan dan meninggalkan ruangan tersebut. Wajah Kris terlihat berseri-seri.
Disaat yang bersamaan di televisi muncul breaking news : Semalam terjadi penyerangan misterius di rumah seorang pengusaha pemilik Denni Exclusive. Diperkirakan penyerangan terjadi sekitar pukul 01.27 dini hari. Tuan dan Nyonya rumah dikabarkan meninggal dunia dan satu-satunya putri mereka Nona El Denni Kristina mengalami luka yang cukup parah di lengan kanannya. Saat ini polisi telah menangkap pelakunya. Mereka adalah sahabat dekat Nona Kristina. Saat diwawancarai mereka mengaku marah dengan sikap Nona Kristina yang selalu menyuruh mereka melakukan sesuatu. Pelaku berjumlah dua orang berinisial B dan R.
“Apa kau baik-baik saja?” Rea memasuki kamar rawat Kris dengan terengah-engah membuat Kris sedikit terkejut.
“Aku baik-baik saja. Tapi bisakah kau mengurus pemakaman Papa dan Mama untukku?” Kris mengeluarkan sedikit air mata.
“Baiklah, Kris. Beristirahatlah!” Rea mengecup lembut kepala adiknya dan pergi untuk mengurus pemakaman orang tua mereka.
Kris lelah berada di rumah sakit selama lebih dari 1 minggu. Hari ini ia memaksakan diri untuk menghadiri rapat pemegang saham di perusahaannya. Ia adalah presdir, jadi ia harus ada di sana untuk memimpin rapat. Tapi sesaat setelah rapat selesai Kris ditemukan tak sadarkan diri di ruangannya dengan mulut berbuih dan badan sangat panas. Secepat mungkin para pegawai membawanya ke rumah sakit tempat ia dirawat sebelumnya.
“Maafkan kami, Tuan. Kami sudah berusaha sebisa mungkin. Tetapi luka di tangannya sudah terinfeksi sangat parah sejak pertama kali dibawa kemari. Sekali lagi maafkan kami. Waktu kematian 25 Maret pukul 15.23.” Dokter berkata kepada Sekretaris Jung.
Kabar kematian tersebut tersebar sangat cepat bahkan hingga ke penjara. Di penjara Brian dan Roy hanya tersenyum sinis.
“Gadis pintar membunuh dirinya sendiri.”
“Kau benar. Jika aku jadi Kristina aku akan membunuh Rea. Bukan orang tuanya.”
Kronologi sebenarnya terjadi pada malam kematian orang tua Kris. Kris menyiapkan sebuah sarung tangan dan pisau tajam yang telah diasah. Perlahan ia memasuki kamar orang tuanya dan menjumpai Papanya sedang tertidur di ranjang. Dengan sigap ia membungkam wajah Papanya dengan bantal dan menusukkan pisau yang ia bawa ke sekujur tubuh lelaki tua itu sampai ia menghembuskan nafas terakhirnya. Lalu ia mendengar gemericik air dari kamar mandi berhenti. Ia segera turun dari ranjang tanpa mencabut pisaunya dan mengambil sebuah guci yang berada di dekat lemari. Perlahan tanpa menimbulkan suara ia menghampiri pintu kamar mandi. Beberapa saat kemudian seorang manita merusia 39 tahun keluar dan mendapat pukulan keras di kepalanya hingga guci tersebut pecah.
Saat itu ia mengambil pecahan guci yang cukup tajam dan menggores lengan kanannya. Karena guci itu kotor, maka infeksi terjadi di luka tersebut. Ia sengaja menggores lengan kanan karena ia tidak kidal. Jadi polisi akan mengira bahwa Kris berusaha membela diri dan mendapat luka di lengan kanannya. Dan ia juga merobek baju belakangnya agar terlihat seperti di tarik dari belakang. Setelah itu ia memasukkan sarung tangannya ke dalam baju dan memanggil polisi.
Tersangka adalah Brian dan Roy karena kecerdikan Kris. Pagi sebelum penyerangan Kris meminjam ponsel kedua temannya itu. Ia menghapus semua percakapan yang pernah mereka lakukan. Dan menghapus beberapa pesan di ponselnya hingga yang tersisa hanya beberapa pesan dari Kris yang meminta tolong sesuatu kepada mereka dengan halus dan jawaban mereka yang seperti ini :
Haruskah kami membalas dendam?
Kenapa kau selalu menyuruh kami?
Kami lelah
Baiklah kalau itu maumu.
Akan ada kejadian luar biasa malam ini.
Sehingga tersirat bahwa mereka memang merencanakan sesuatu. Bukankah Kristina gadis yang pintar? Tapi sayangnya ia terlalu teledor hingga usahanya sia-sia dan mati tanpa menikmati hasilnya. Dan pada akhirnya Sekretaris Jung yang tidak tau harus seperti apa mendatangi Thompson’s Commodity untuk meminta Rea menjadi presdir dan bekerja sama dengan Lorde.
Sekarang perumahan elit milik Denni Exclusive diberikan kepada Thompson’s Commodity. Tapi bukan berarti Denni Exclusive bangkrut. Perusahaan itu sekarang bergerak di bidang fashion. Bukan fashion biasa tetapi fashion keluarga elit dari desainer kalangan atas.

Kata admin : Maaf ya admin telat posting. Selamat menikmati.^^

Sabtu, 19 November 2016

FF Chanyeol : Music for You Chapter 2



Author : Shin Yoon Ah
Cast : Park Chanyeol, Byeon Baekhyun, Alice Stanbortt
Genre : Romantic
Length : Two Shoot


FF Chanyeol : Music For You Chapter 1



Author : Shin Yoon Ah
Cast : Park Chanyeol, Byeon Baekhyun, Alice Stanbortt
Genre : Romantic
Length : Two Shoot


Park Chanyeol mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Hari ini adalah hari dimana akan diadakan meeting besar bersama artis baru di perusahaan tempatnya bekerje, EXO. Keberuntungan, lagu ciptaan Chanyeol merupakan salah satu lagu yang dipilih untuk dimasukkan dlam album baru EXO. Dan bodohnya ia semalam ia merayakan hal itu hingga mabuk d melempar jasnya ke sudut ruangan ketika telah sampai di apartemennya. Pagi ini Chanyeol kebingungan mencari obat yang seharusnya ada di kantung jas tersebut. Chanyeol menderita sebuah penyakit yang disebabkan oleh kerusakan sel otaknya. Rasa sakit akan membunuhnya jika ia lupa untuk meminum obat. Beruntung obatnya ditemukan di bawah lemari.
Gedung SM Entertainment tinggal beberapa blok di depannya. Chanyeol menambah kecepatan mobilnya bersamaan dengan seorang gadis memungut barangnya di tengah jalan yang akan dilalui Chanyeol. Brakk!! Chanyeol segera keluar dari mobilnya. Jalanan masih sangat sepi sehingga kecelakaan tersebut tidak diketahui siapapun.
“Omo...Mobilku!” Chanyeol melihat bamper depan mobilnya lecet.
“Hya.. Agasshi ireona! Mobilku lecet karena berat tubuhmu.” Chanyeol berkacak pinggang di sebelah tubuh yeoja yang tergeletak miring nyaris tengkurap membelakangi Chanyeol.
“Agasshi?!”Chanyeol memutar tubuh yeoja itu hingga menghadapnya.
Setelah melihat wajah di pangkuannya Chanyeol sempat terpesona. Bukan wajah Gadis Asia. Wajah itu sangat cantik meskipun separuhnya berlumuran darah. Darah! Saat itulah Chanyeol baru menyadarai wajah yeoja itu bersimbah darah bahkan hingga megenai tangan Chanyeol.
Tanpa pikir panjang Chanyeol segera mengangkat yeoja itu ke dalam mobilnya. Yang terpikir oleh Chanyeol saat itu hanyalah menyelamatkan wanita secantik malaikat itu. Chanyeol melupakan meeting dan lecet di mobilnya. Sesampainya yeoja itu sampai di tangan perawat dan dokter, Chanyeol baru mengingat meeting pentingnya. Segera ia mengambil ponsel dan menghubungi Baekhyun, rekannya.
“Yeoboseo..Hya!! Neo eodiga?!”Ah..suara itu berderit di telinga Chanyeol.
“Mianhae, Baekhyun-ah. Aku di rumah sakit.”
“Mwo?? Neo waere?! Gwanchanayeo?”
“Eoh. Aku menabrak seseorang. Sekarang ia berada di UGD.”
“Mwo?! Hya Pabo-ya!! Bagaimana bisa?!” Suara berisik itu terdengar semakin khawatir.
“Aku terburu-buru untuk meeting besar itu, kemudian.. Omo! Meetingnya.. Bagaimana meetingnya?”
“Cancel. Lee Soo Man Aboji berhalangan hadir. Urulah orang yang kau lukai itu. Aku akan mengurus kantor untukmu.” Baekhyun berusaha lebih tenang untuk menenangkan Chanyeol.
“Gomawo, Baekhyun-ah.” Chanyeol mematikan telepon bersamaan dengan dokter yang merawat korbannya keluar.
“Anda walinya?” Tanya dokter tersebut.
“Ne. Bagaimana dia?” Chanyeol sangat gugup.
“Tadinya, terjadi pendarahan hebat. Sekarang, nyawanya baik-baik saja. Tetapi... ada tanda-tanda kebutaan, Pak.”
“Maksud anda?”
“Ada keretakan tulang di beberapa titik. Tapi dalam beberapa bulan bisa kami perbaiki. Tapi, Ada kerusakan juga di bagian matanya. Sulit bagi kami mengembalikan kondisi matanya seperti semula. Saat ini sangat sulit untuk mendapatkan pendonor yang cocok terutama untuk bagian mata.”
“Ahh.. Ne. Gamsahamnida.”
Chanyeol memasuki kamar rawat inap dimana yeoja yang merupakan korbannya telah dipindahkan. Chanyeol duduk di kursi di samping yeoja itu. Chanyeol mengamati tubuh kaku di hadapannya. Yeoja itu tetap terlihat cantik meskipun mata dan sebagian wajahnya tertutup perban. Chanyeol berniat menyentuh tangan lentik di hadapannya ketika bagian tubuh itu bergerak perlahan yang kemudian disusul gerakan tak beraturan dari tubuh wanita itu. Kejang! Chanyeol segera memanggil dokter yang kemudian menyuruh perawat untuk menyuntikkan sesuatu yang kemudian membuat gerakan di tubuh wanita itu perlahan mereda.
Chanyeol kembali ke posisi semula. Ia melanjutkan niat awalnya untuk menyentuh tangan itu, hingga kemudian tangan lembut itu balas menggenggamnya. Chanyeol nyaris jatuh dari kursinya karena terkejut. Setelah mendapatkan nyawanya yang sempat melompat karena terkejut, Chanyeol menanyakan keadaan yeoja itu.
“Agasshi, gwenchanayeo?”
“Nuguseo? Dengan segera yeoja itu menarik tangannya.
“Chanyeol imnida. Mianhae, Saya tak bermaksud mengejutkan anda. Saya bukan orang jahat. Saya hanya ingin membantu. Karena anda sudah sadar saya akan memanggil dokter. Changkamalyeo.” Chanyeol berjalan menuju pintu dan berhenti ketika yeoja di belakangnya bersuara.
“Cheogi, setelah itu apa kau akan pergi?” Yeoja itu terdengar ragu.
“Ne?”
“Ani.. aku tidak mengenal siapapun di sini. Kupikir aku belum bisa mengurus diri sendiri.” Rona merah terlihat samar di pipi yeoja itu.
“Ne, eilgaesemnida. Saya akan kembali. Mana mungkin saya meninggalkan anda dalam keadaan seperti ini.” Chanyeol tersenyum dan segera memanggil dokter.
Dokter telah memberitahukan perkembangan keadaan Alice, nama yeoja itu. Hanya saja dokter sengaja tidak memberitahukan kepada Alice mengenai matanya. Setidaknya itulah yang Chanyeol tau. Chanyeol merasa adalah kewajibannya memberikan kabar buruk itu secara langsung kepada Alice. Hanya saja Chanyeol masih belum tau kapan waktunya. Chanyeol tak ingin terlihat jahat di mata Alice. 
“Apa yang anda rasakan sekarang, Alice-shi?” Chanyeol menaruh diri di sebelah ranjang.
“Aku merasa lebih baik. Gomawo Chanyeol-ahh.” Senyum manis Alice terpasang indah di wajah mungilnya.
Suasana sunyi sejenak. Chanyeol kehabisan kata-kata. Ia terlalu terpesona dengan senyum di wajah Alice. Tiba-tiba bibir indah yang sedang dipandangi Chanyeol diam-diam itu bergerak.
“Chanyeol-ahh, bisakah kau menghubungi keluargaku?”
“Tentu. Berikan nomornya kepada saya.” Chanyeol segera mengeluarkan ponselnya.
“Kau bisa menghubungi Mamaku melalui E-Mail.”
“Ne?” Chanyeol tertegun.
“Keluargaku di Amerika. Bukan di Korea Selatan.” Alice tersenyum kecut.
“Ada apa dengan senyum itu?”
“Aku berusaha tinggal jauh dari keluargaku. Aku membenci Papa dan Mama yang selalu merasa aku tak sempurna.” Senyum kecut itu menghilang sama sekali.
“Ohh.. Maafkan saya, Alice-sshi.”
“Hya!! Berapa usiamu? Kenapa kau menggunakan banmal?” Alice kembali tersenyum.
“Ahh mianhae.. Aku hanya merasa canggung.”
“Begitu lebih baik. Bisa kau hubungi keluargaku sekarang?”
Chanyeol telah menemani Alice selama hampir satu minggu. Selama itu pula tak pernah ada mail balasan dari keluarga Alice. Entah karena tak penasaran atau karena telah mengetahuinya, Alice sama sekali tak pernah membahas mengenai mail balasan yang tak pernah ada itu.
“Alice.” Chanyeol menemani Alice yang menunggu perbannya dilepas.
“Mwo?”
“Bagaimana perasaanmu?”
“Aku tak sabar. Aku menunggu saat-saat ini. Geunde, dimana dokternya? Apa kau sudah memanggilnya?” Chanyeol hanya menggeram ringan. Sebenarnya ia belum memanggil dokternya. Ia merasa ini saat yang tepat untuknya mengungkapkan kenyataan.
“Alice, untuk menghilangkan rasa bosanmu, aku akan menyanyikan satu lagu untukmu.” Chanyeol mengambil gitar dan segera menyanyikan lagu Christina Perri – A thousand years. Alice mendengar lagu yang dilantunkan dengan suara bass Chanyeol itu dengan senyum manis.
“Bagaimana? Kau menyukainya?” Chanyeol menaruh gitarnya dan ikut tersenyum melihat senyum Alice.
“Suaramu mendengung.” Alice tertawa terbahak-bahak.
“Hya.. neo jinjja..” Chanyeol mencubit pipi Alice dengan gemas. Dan Alice lebih tergelak lagi. Segera Chanyeol menghentikan canda mereka. Ia harus fokus pada inti masalahnya.
“Alice, aku ingin mengatakan sesuatu.” Chanyeol menggenggam tangan Alice lembut.
“Eoh. Mwoya? Kenapa tanganmu dingin?” Alice terlihat antusias.
“Aku harap kau tak merasa terkejut. Setelah perban di wajahmu terbuka, mungkin kau tak akan bisa melihat seperti semula.”
“Na ara.” Senyum tak hilang dari wajah Alice.
“Neo ara?” Chanyeol melepas genggamannya.
“Eoh. Aku sudah bisa merasakannya. Bahkan di hadapan cahaya pun, saat aku membuka mata aku hanya bisa melihat kegelapan yang teramat sangat di balik perban yang seharusnya cukup transparan untuk cahaya.” Sekali lagi senyum tak luput dari wajah Alice.
“Neo gwenchana?” Chanyeol kembali menggenggam tangan Alice penuh perasaan bersalah dan khawatir.
“Eoh.. Na gwenchana. Aku punya kau untuk menjadi mataku.” Rona merah menghiasi wajah Alice.
“Saranghae, Alice-shi.” Chanyeol setengah berbisik.
“Mwo?” Alice sedikit terkejut.
“Anio. Tunggu aku. Aku akan memanggil ulang dokternya.” Chanyeol segera berlari keluar. Pipinya memerah bersamaan dengan hatinya yang hampir meledak.

Continued in Chapter 2

Sabtu, 05 November 2016

Duta Seni dari SMA Negeri 3 Boyolali

Readers, sekedar informasi. Dua orang dari SMA Negeri 3 Boyolali terpilih menjadi duta seni untuk dikirim ke Eropa. Kak Ayang dan Kak Chintya. Setelah lebih dari seminggu mereka dan duta seni terpilih dari sekolah lain berada di Eropa mereka kembali dengan selamat. Alhamdulillah. Lalu pada 28 Oktober 2016 lalu, mereka diundang lagi untuk pergi ke Istana Negara di Jakarta. Mereka sangat beruntung memiliki bakat luar biasa seperti itu.

Kejuaraan Putri Citra

Beberapa bulan yang lalu SMA Negeri 3 Boyolali baru saja mengirim beberapa siswi yang cantik dan berbakat ke Semarang bersama dengan beberapa sekolah lain di SMA Negeri 3 Boyolali. Alhamdulillah SMA Negeri 3 Boyolali menyabet 3 piala. Piala itu didapat masing-masing oleh Kak Vena, Kak Annisa, dan Kak Ike. Kemudian tanggal 28 Oktober 2016 kemarin, Kak Annisa dan Kak Vena berangkat menuju Bali untuk salah satu kejuaraan Putri Citra juga.

Seni Tari

Lagi-lagi ekstrakurikuler ini membuktikan bahwa SMA Negeri 3 Boyolali tidak pernah mendiskreditkan apapun. Setelah seni musik dan seni lukis, ada juga Seni Tari. Ekstrakurikuler Seni Tari mengajarkan anggotanya mengenai beberapa tarian daerah. Bukan hanya tarian yang lemah lembut melainkan juga tarian yang energik seperti kuda lumping. Keren kan?

Seni Lukis

Pasti Readers sudah mengetahui apa itu seni lukis. Di sekolah readers pasti juga memiliki mata pelajaran ini. Di SMA Negeri 3 Boyolali juga ada lho mata pelajaran seni rupa. Plus… ada ekstrakurikuler Seni Lukisnya juga. Jadi readers yang bersekolah di SMA Negeri 3 Boyolali dan memiliki bakat di bidang seni lukis, plus-plus banget tuh mengasah bakatnya. Ekstakurikuler yang dibina oleh Bapak Bandi dan Bapak Karjono ini selalu meraih kejuaran yang sangat membanggakan.

Ekstrakurikuler Musik

SMA Negeri 3 Boyolali menampung para siswanya yang memiliki keahlian dalam bidang musik. Mengingat di SMA Negeri 3 Boyolali tidak memiliki mata pelajaran seni musik, maka dibentuklah ekstrakurikuler ini. Siswa-siswi SMA Negeri 3 Boyolali dilatih sesuai kemampuannya di bidang alat musik tertentu dan kemudian dibentuklah sebuah band. Tertarik?
Di SMA Negeri 3 Boyolali juga ada paduan suara yang keren banget. Padsu SMA Negeri 3 Boyolali selalu menyabet juara dimanapun mereka berada. Mereka melatih suara yang berbakat tapi belum diasah. Bukan hanya mengambil yang sudah ada. Mungkin readers bisa nyanyi tapi belum tau aja bakatnya dimana. Ikut Padsu SMA Negeri 3 Boyolali biar tau.

Marching Band

Ini merupakan ekstrakurikuler yang tergolong baru. Baru ada beberapa bulan yang lalu. Tapi peminatnya cukup banyak. Bagaimana tidak, alat-alatnya masing sangat baru dan cukup lengkap. Dan yang lebih membanggakan kita dilatih langsung oleh Bapak-bapak dari AU RI. Terkadang kita juga diberi tips-tips belajar yang mudah oleh Bapak AU RI mengingat ekstrakurikuler Marching Band bukan ekstrakurikuler yang mudah. Latihan setiap hari Selasa dan Kamis membuat para anggotanya harus kerja ekstra mengingat not-not yang cukup banyak. Bapak-bapak dari AU RI juga sangat ramah dan sama sekali tak pernah marah kepada para anggota Marching Band.

Senam

Readers suka olahraga, tapi nggak mau kena panas dan debu dari lapangan? SMA Negeri 3 Boyolali punya jawaban buat masalah readers. Kami punya ekstrakurikuler senam nih. Kegiatan Ekstrakurikuler yang dilatih langsung oleh Ibu Yuni ini telah menyabet banyak juara dari banyak perlombaan. Kakak-kakak senam juga cantik-cantik. Buat para cowok boleh kok kalau mau ikut ekstrakurikulernya. Sehat tanpa debu, dapat piala lagi.

Ekstrakurikuler Olahraga

Ekstrakurikuler yang akan mimin bahas ini berhubungan sama pelajaran olahraga sama turnamen-turnamen olahraga. Ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 3 Boyolali lumayan lengkap lho. Ada Basket, Volley, dan futsal. Mau ikut semua tapi takut kalau jadwalnya tabrakan? Tenang aja! Ekstrakurikuler Basket latihan setiap hari Kamis. Sedangnya Volley dan Futsal hari Selasa. Untuk Futsal memang diharuskan lelaki. Tapi untuk Basket dan Volley bisa diikuti oleh semua siswa SMA Negeri 3 Boyolali.
Nah, yang mau ikut hits bisa coba salah satu ekstrakurikuler di atas. Siapa tau bisa jadi atlet. Untuk para kaum hawa yang mau bergabung, ekstrakurikuler olahraga memiliki pelatih super kece.. Bapak Ebta Tri Cahya dan Bapak Wahyudi Kuat Nugroho. Tertarik?

Wushu

Wushu merupakan salah satu ilmu bela diri. Di beberapa sekolah biasanya lebih memilih untuk mengadakan Pencak Silat atau Karate. Tetapi SMA Negeri 3 Boyolali memilih mengadakan ekstrakurikuler Wushu. Wushu di sini tidak melarang wanita untuk mengikutinya. Buktinya banyak siswi SMA Negeri 3 Boyolali yang mengikuti ekstrakurikuler ini. Mau keren? Ikut Wushu!

EC & JC

Di SMA Negeri 3 Boyolali terdapat 2 jenis ekstrakurikuler bahasa, yaitu English Club (EC) dan Japanese Club (JC). Kegiatan ekstrakurikuler English Club mengajarkan kita mengenai Debat Bahasa Inggris. Sudah tentu kakak-kakak anggota English Club memiliki daya berpikir yang kritis dan tanggap. Dibantu dengan beberapa Pembina, English Club melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler setiap Hari Senin.
Di SMA Negeri 3 Boyolali terdapat mata pelajaran Bahasa Jepang. Hal itu yang mendasari adanya ekstrakurikuler Japanese Club. Kakak-kakak yang mengikuti ekstrakurikuler Japanese Club dilatih untuk lebih mengenal Negeri Sakura. Mereka diajarkan tata budaya dari Jepang. Baik masakan maupun adatnya. Lebih mengenal bahasa asing itu asik lho.. mau coba?

DA

DA. Begitu organisasi ini disebut di SMA Negeri 3 Boyolali. Kepanjangannya, Dewan Ambalan. Dewan Ambalan di SMA Negeri 3 Boyolali punya Gajah Mada sama Dewi Sartika. Dewan Ambalan selain sebagai kakak-kakak pembantu Pembina Pramuka juga sering mengikuti lomba. Hampir setiap bulan anggotanya disibukkan dengan lomba dan mereka kembali ke SMA Negeri 3 Boyolali membawa minimal 1 penghargaan. Membanggakan bukan?

PMR

PMR atau Palang Merang Remaja merupakan organisasi yang bergerak di bidang kesehatan begitu juga PMR di SMA Negeri 3 Boyolali. Hanya saja di SMA Negeri 3 Boyolali PMR memiliki anak organisasi bernama UKS. Jadi, UKS hanya terdiri dari 2 orang pengurus saja, Ketua dan Sekretaris. Logo PMR sendiri sangar beragam di Indonesia. Ini salah satunya


Dengan adanya PMR, SMA N 3 Boyolali menjamin bahwa akan ada banyak calon dokter muda yang berasal dari SMA Negeri 3 Boyolali. Satuju???

Paskibra

PASKIBRA. Ada yang belum tau? Organisasi ini sudah sangat terkenal di seluruh Indonesia. Pasukan Pengibar Bendera. Nah mimin nggak akan menjelaskan Paskibra secara menyeluruh. Mimin cuma mau menjelaskan mengenai Paskibra di SMA Negeri 3 Boyolali, Adhiyoda Paksindra.


Nah lho... sama logonya aja udah terpesona kan? Adhiyoda Paksindra mengajarkan kedisiplinan dalam segala hal. Adhiyoda Paksindra juga mengadakan event lho. Lomba Paskibra yang bernama Tripadayudha Ksatriasarga yang diselenggarakan di SMA Negeri 3 Boyolali 2 tahun sekali.


PKS

PKS. Pasti kalian sering mendengar nama organisasi yang satu ini. PKS merupakan kependekan dari Patroli Keamanan Sekolah. Sayangnya belum semua sekolah punya organisasi ini. Ini nih lambang organisasi PKS yang digunakan di SMA Negeri 3 Boyolali..



Sebenarnya masih ada lambang PKS tingkat II dan tingkat III. Tapi untuk saat ini PKS SMA Negeri 3 Boyolali masih menggunakan lambang di atas.
Arti lambang PKS di atas antara lain, segitiga merah terbalik yang berarti segitiga keamanan. Dan gambar di dalam segitiga tengah menggambarkan mata yang berarti PKS dapat melihat dengan jeli pelanggaran yang terjadi di sekolah.
PKS sendiri terdiri dari orang-orang yang dilatih untuk menepikan rasa takut. Karena tugas PKS merupakan Seksi Keamanan pada suatu event yang diadakan OSIS SMA Negeri 3 Boyolali di sekolah. PKS SMA Negeri 3 Boyolali diberi pengetahuan lebihmengenai kelalulintasan langsung dari polisi-polisi di satlantas. Ini nih buktinya :


Bapak dan Ibu polisi yang gagah dan cantik di sebelah anggota PKS itu merupakan anggota dari Satlantas Boyolali. Bapak Trimakno dan Ibu Nindy merupakan pembina PKS dari Satlantas Kota Boyolali yang sangat ramah dan baik kepada kami, para anggota PKS. Mereka mengajari kami banyak hal. Salah satunya di bawah ini :


Karna ini hanya sekedar latihan, maka menggunakan alat-alat yang masih sangat sederhana. Tetapi, di luar latihan...Jangan ditanya

Persika

PERSIKA. Nggak asing di mata ya. Tapi Persika ini bukan Persika yang ada di pikiran kalian, readers. Ini Persikayang ada di SMA Negeri 3 Boyolali. Persika ini kepanjangannya Persatuan Siswa Kristen Katolik. Dari namanya udah tau dong kalo Persika juga merupakan Organisasi Kerohanian. Organisasi ini membuktikan bahwa warga SMA Negeri 3 Boyolali tidak mendiskreditnya sesuatu. 
Persika juga tidak kalah dengan organisasi lain,  Persika juga mengadakan acara seperti merayakan Paskah di luar kota,  liburan Natal,  dan acara-acara yang berkaitan dengan hari besar. Keren kan.. (y)

Rohis Firman

Mimin mau update organisasi SMA Negeri 3 Boyolali lagi nih.. Organisasi yang membahas mengenai keagamaan Islam nih. ada yang tau? Namanya beda-beda di masing-masing sekolah. Mimin kasih liat logonya deh..


Nah.... apa tuh? Masih belum tau? Zoom in coba! Pecah? Ok deh mimin kasih tau. Organisasi yang bakal mimin tulis di sini hari ini Rohis Firman. Rohis Firman adalah nama Organisasi Kerohanian Islam di SMA Negeri 3 Boyolali. Motto Rohis Firman adalah "Menegakkan Dakwah, Menebar Ukhwah". Untuk lebih jelasnya silahkan dibuka web ini http://rohisfirman14-16.blogspot.co.id/
Tapi, ada hal yang berbeda antara Rohis Firman dengan Organisasi Islam di sekolah lainnya. Anak-anak Rohis Firman asik-asik banget. Mereka nggak kalem-kalem banget tapi juga nggak lebay sama sekali. Rohis Firman dan anggotanya memang WOW banget!!

OSIS

Ok..Setelah membahas mengenai MPK mimin akan membahas mengenai sebuah organisasi yang berada tepat di bawah MPK.. Ada yang tau? OSIS? Yak betull...
Jadi kali ini mimin akan membahas mengenai OSIS atau Organisasi Siswa Intra Sekolah. Di semua sekolah terutama di tingkat menengah seperti SMP/MI, SMK, ataupun SMA/MA pasti punya OSIS. Nah, SMA Negeri 3 Boyolali juga pasti punya nih. Jadi sekarang mimin cuma mau bahas OSIS di SMA Negeri 3 Boyolali.

 

Nah.. Kakak-kakak kece di atas itu adalah Pengurus OSIS SMA Negeri 3 Boyolali periode 2015/2016. Mereka adalah orang-orang terpilih yang telah melewati banyak tahap seleksi yang bobotnya nyaris sama dengan seleksi Ketua dan Sekretaris MPK. Jadi sudah pasti mereka adalah orang-orang yang terbaik dari yang terbaik. Mereka selalu dituntut aktif, disiplin, dan bertanggungjawab. Pengurus OSIS memiliki tugas yang sangat berat. Apa saja sih tugas mereka? Hampir semua event sekolah dari mulai yang ringan seperti class meeting sampai yang sangat berat seperti lustrum juga ditanggung oleh organisasi ini.